Di dalam sebuah bisnis pasti tidak terlepas adanya persediaan barang atau Inventory. Kemudian tentu dalam pengelolaan persediaan diperlukan sistem inventory gudang. Sistem inventory gudang ini yang akan memudahkan perusahaan dalam pencatatan persediaannya dan hal lainnya yang berkaitan dengan aktivitas logistik di perusahaan.
Kegiatan dari sistem inventory ini termasuk dalam menyediakan stok bahan baku, barang setengah jadi, hingga mempersiapkan barang jadi untuk digunakan dalam penjualan. Semua dilakukan demi kelancaran produksi dan penjualan hingga sampai ke tangan konsumen.
Inventory / Persediaan adalah barang yang dikelola oleh perusahaan untuk kemudian dijual kembali kepada konsumen. Inventory ini bisa berarti bahan mentah yang dibeli untuk diubah menjadi barang jadi, biasanya hal itu dilakukan dalam perusahaan manufaktur. Sedangkan untuk perusahaan dagang yaitu menyediakan stok produk yang kemudian langsung dijual kepada konsumen. Persediaan bisa berupa produk massal yang diuraikan dan dijual secara terpisah, bahkan bisa berarti sesuatu yang sama sekali tidak terwujud, contohnya adalah perangkat lunak pada sistem.
Berbicara tentang inventory, terdapat jenis-jenis inventory tergantung produk apa yang dijual. Berikut ini kami akan bahas jenis-jenis inventory sebagai berikut :
Bahan baku: Persediaan yang digunakan untuk membuat barang jadi. Work in Process: Merupakan bagian dari proses di perusahaan manufaktur yaitu barang yang belum jadi. Barang MRO: MRO adalah singkatan dari pemeliharaan, perbaikan dan pengoperasian. Barang ini adalah jenis inventory yang digunakan dalam mendukung proses produksi. Stok pengaman: Persediaan tambahan yang disimpan oleh perusahaan apabila sewaktu-waktu terjadi kekurangan pasokan atau lonjakan permintaan barang.
Proses manajemen inventory ini melibatkan pengendalian stok dari pemasok ke gudang lalu kemudian sampai di tangan konsumen. Proses manajemen inventory ini melewati lima tahapan yang harus dilalui sebagai berikut : Pembelian : Proses dalam membeli bahan baku yang akan diubah menjadi barang jadi atau membeli suatu produk untuk dijual tanpa mengubahnya sama sekali.
Produksi: Membuat produk jadi dari bagian bahan penyusunnya. Mungkin, tidak semua perusahaan akan melewati proses ini.
Stok penyimpanan: Menyimpan bahan mentah sebelum di produksi menjadi barang jadi jika diperlukan.
Penjualan: Proses penjualan kepada konsumen dan menerima pembayaran dari konsumen.
Pelaporan: Yaitu proses bisnis dalam menyajikan laporan berapa banyak barang yang dijual dan berapa keuntungan yang didapatkan dari setiap penjualan.
Terlepas dari ukuran perusahaan Anda, setiap perusahaan memerlukan teknik manajemen inventory ini dalam mengendalikan stok dan memastikan stok dalam keadaan siap dijual kepada konsumen. Berikut ini hal – hal yang perlu dipertimbangkan sebagai langkah dalam teknik manajemen inventory :
JIT dalam pengaplikasiannya yaitu mengurangi biaya dan risiko dalam menyimpan stok di gudang. Analisis inventory ABC. Teknik ini dilakukan dengan mengklasifikasikan barang ke berbagai tingkatan, hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi persediaan untuk menghasilkan keuntungan.
Dropshipping. Bisnis yang menggunakan cara dropshipping pada dasarnya melakukan aspek dalam mengelola stok. Pengiriman massal. Teknik ini didasarkan pada asumsi bahwa apabila membeli bahan persediaan dalam jumlah yang lebih besar dengan harga murah merupakan keputusan yang bagus. Namun, hal ini dapat menimbulkan tantangan apabila di kemudian hari permintaan oleh konsumen tiba-tiba berubah.
Backorder adalah ketika konsumen memesan barang yang belum tersedia. Setiap pemesanan di awal juga dapat mempengaruhi dalam mengontrol persediaan.
Teknik ini memungkinkan pengirim untuk memberikan barang mereka kepada pengecer atau toko tanpa pembayaran di muka. Penerima barang hanya akan membayar ketika mereka benar-benar laku terjual. Hal ini merupakan cara bagus dalam menitipkan barang, namun hal ini juga bisa membawa resiko besar bagi perusahaan.
Beberapa metode penilaian inventory yang wajib Anda ketahui, karena pada dasarnya hal ini juga bisa mengatur mengenai penggunaan metode inventory yang digunakan oleh perusahaan sesuai dengan kebutuhannya masing – masing. Di Indonesia sendiri, terdapat tiga metode yang biasanya digunakan oleh tiap perusahaan yaitu metode FIFO, LIFO, dan Average. Pada pembahasan berikut ini, kami akan menginformasikan tiga metode umum yang biasa digunakan oleh perusahaan, diantaranya sebagai berikut :
Metode yang pertama adalah FIFO atau First In First Out yang berarti barang yang pertama masuk harus dijual terlebih dahulu atau dikeluarkan dulu. Dengan menggunakan metode FIFO ini, Anda juga bisa menghasilkan nilai yang lebih besar pada persediaan barang dibandingkan sesuai dengan harga pokok penjualan.
Metode sistem inventory gudang selanjutnya adalah last in first out atau LIFO. Metode ini dilakukan berdasarkan barang yang terakhir masuk merupakan barang yang terlebih dahulu dijual atau dikeluarkan. Bahkan metode inventory ini disebut sebagai metode yang sangat berbeda dengan FIFO, karena berjalan sesuai dengan harga terakhir persediaan barangnya.
Metode inventory yang terakhir adalah Average yang berada di tengah antara LIFO dan FIFO. harga pokok per unit barang, biasa dihitung dengan rumus (Nilai Persediaan Awal + Nilai Pembelian) / (Jumlah Persediaan Awal + Jumlah Pembelian).
Setelah mengetahui tentang Inventory, maka pembahasan selanjutnya adalah sistem inventory gudang. Dalam istilah bahasa Indonesia, sistem inventory gudang merupakan sistem pengaturan data dalam persediaan barang yang berkaitan dengan aktivitas gudang dalam suatu perusahaan yang dilakukan secara digital. Penyetokan barang dalam persediaan ini tergantung pada kebijakan manajemen masing-masing perusahaan. Contohnya saja toko sembako yang langsung menyimpan barang untuk kemudian dijual kembali oleh konsumen.
Bagi perusahaan besar cukup berbeda karena terdapat barang yang disimpan untuk tujuan masing-masing, seperti untuk disiapkan dalam proses produksi, untuk dijual kembali, atau bahkan barang suku cadang untuk mesin produksi.
Di dalam menyiapkan persediaan, tentu memerlukan sistem penyimpanan yang tepat untuk digunakan kembali oleh perusahaan. Maka dari itu, dibutuhkan sistem inventory untuk mengaplikasikan pengelolaan penyimpanan stok barang secara akurat, mudah, dan cepat.
Sistem inventory berguna untuk menentukan jumlah persediaan yang optimal dengan biaya seminimal mungkin. Jadi, persediaan ini meliputi bahan baku, bahan penolong, bahan dalam proses, suku cadang, hingga barang jadi.
Dalam manajemen persediaan gudang ini adanya sistem inventory ini memiliki beberapa manfaat diantaranya :
Apabila konsumen datang untuk membeli barang dagang, kemudian perusahaan tidak mempunyai barang tersebut artinya sudah tidak ada manajemen inventory yang baik bagi perusahaan tersebut. Perusahaan bisa kehilangan kesempatan dalam memperoleh keuntungan. Untuk menghindari situasi ini, maka perusahaan perlu memiliki sebuah sistem dalam memastikan ketersediaan barang.
Apabila perusahaan memiliki persediaan barang dagang yang lengkap, kemudian pelanggan pasti akan terkesan dengan ketersediaan barang yang ditawarkan. Sehingga reputasi perusahaan ini juga bisa meningkat. Disamping itu perusahaan juga bisa selalu mampu memenuhi keinginan konsumen pada saat yang dibutuhkan, maka kepuasan konsumen semakin baik dan perusahaan semakin untung.
Selain perusahaan bisa memberikan ketepatan ketersediaan pelanggan dan kepercayaan bagi konsumen. Adanya integrasi penjualan melalui sistem inventory gudang akan meningkatkan pelayanan. Hal ini menjamin bahwa produk berada di waktu dan tempat yang tepat. Perusahaan bisa merespon permintaan pelanggan dengan cepat, karena dengan bantuan sistem inventory gudang yang terhubung dengan adanya ketersediaan barang di dalam gudang.
Sistem inventory memungkinkan adanya distribusi penyimpanan barang secara menyeluruh untuk memungkinkan perusahaan dalam mengontrol persediaan barang sesuai dengan lini bisnis yang mereka jalani. Dengan sistem inventory gudang, perusahaan akan terakses dengan data-data penting seperti ketersediaan barang yang ada, jumlah bahan baku yang harus dipesan kembali, biaya yang dapat diketahui terkait persediaan, dan memudahkan perusahaan dalam mengambil keputusan terkait persediaan barang yang harus mereka miliki dan besarnya biaya yang harus dibayarkan.
Sudah mengetahui manfaat sistem inventory gudang, Jika sudah paham, mari simak tips pengelolaan sistem inventory gudang yang bisa bermanfaat bagi Anda dalam menggunakan sistem persediaan ini.
Tips yang pertama, Anda bisa mulai menyimpan barang di gudang dengan efektif, contohnya bisa memisahkan jenis barang sesuai dengan kategori barang sesuai dengan barang yang mudah dicari. Lalu berikan label khusus untuk setiap barang berdasarkan kategori yang dibuat. Jangan lupa juga berikan label khusus di setiap barang atau kategori.
Tips yang kedua adalah buatlah sistem pencatatan barang yang rapi dan jelas agar Anda bisa menentukan barang dan mencatat barang berdasarkan waktu datang barang ataupun jumlah stok.
Jika perusahaan masuk ke dalam skala usaha yang cukup besar maka langkah selanjutnya adalah kenali jenis kebutuhannya. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan software inventory gudang.
Tips yang tidak kalah penting adalah sebaiknya menyesuaikan budget yang dimiliki perusahaan dalam melakukan sistem inventory ini.
Oleh karena itu sangat dibutuhkan sistem inventori gudang yang dapat menopang kebutuhan bisnis anda. Dan jika anda membutuhkan jasa untuk pembuatan software. Kunjungi situs alifa.id, kami melayani jasa pembuatan software untuk kebutuhan bisnis anda seperti ERP, inventori, Ecommerce, Bill of Material, dan lainnya yang terintegrasi dan berkualitas, dan sustainable.